Laman

Senin, 31 Oktober 2011

cinta

Mario Teguh Golden Ways 24 April 2011: Jika Tidak Gila, Bukan Cinta.

04.26.2011 by admin in Super Notes

Sahabat Indonesia yang baik hatinya, berikut adalah resume Mario Teguh Golden Ways (MTGW) MetroTV edisi 24 April 2011, dengan episode Jika Tidak Gila, Bukan Cinta. Dengan bahasan ini, mudah2an kita lebih tulus/lebih jujur dalam memberikan hak kepada yang kita cintai; untuk betul2 tahu dia dicintai, untuk betul2 merasakan keindahan dari cinta. Dan kemudian bersama-sama membangun kualitas hidup yang lbeih indah karena kekuatan cinta.

Orang membagi cinta kedalam 3 bagian.

1. Romantic Love.
Cinta yang romantik itu lebih fisik. Cinta ini mengharuskan kedekatan fisik. Romantic Love ditaruh oleh Tuhan supaya manusia berketurunan. Romantic Love mengharuskan pasangan untuk selalu bersama-sama.

2. Friendship Love.
Cinta ini terjadi dalam persahabatan, dalam perjuangan bersama untuk memajukan lingkungan/negaranya.

Romantic love tidak akan bertahan lama dalam pernikahan, jika tidak diteruskan dengan Fiendship Love.

Itu sebabnya bukan besarnya cinta yang terjadi dalam pernikahan, tetapi adalah keindahan dari persahabatan.

Setelah 6 bulan pernikahan, ketertarikn fisik itu sudah hampir sirna. Untuk itu hanya persahabatan yang bisa mengikatnya; saling kangen jika berpisah, berusaha menemukan hal2 yang sama untuk disukai.

Yang paling berbahaya adalah setelah romantic love itu hilang, lalu masing2 memanjakan kesukaannya sendiri2, bersama teman2 mereka yang terpisah.

3. Fatherly/Motherly Love.
Kecintaan ini seperti cintanya seorang ayah kepada anak2-nya atau seorang kakak kepada adik2nya.

Ketiga cinta ini tidak masuk akal. Untuk itu tidak akan bisa seseorang itu hidup dengan penuh, jika tidak diisi salah satu/ketiga-nya dari cinta ini.

Orang yang sedang jatuh cinta dan dianggap gila itu adalah pendapat orang lain. Kekhawatiran orang tua kepada anaknya yang tertarik kepada pria/wanita yang salah. Tetapi semua hal2 hebat didunia ini dibangun oleh orang2 yang sedang ‘in love‘.

Jadi berhati-hatilah jika sedang dimabuk cinta, yang menggilakan itu kita tidak pernah tahu.

Itu sebabnya perlindungan pertama bagi seorang yang jatuh cinta adalah perlindungan keluarga yang baik. Sehingga anak2 perempuan kita hanya
tertarik kepada laki2 yang baik seperti ayanhnya; dan anak laki2 kita hanya akan tertarik kepada wanita yang baik seperti ibunya.

Itu sebabnya keluarga adalah pembangun ketepatan keputusan hidup. Orang2 yang membangun keluarganya dengan baik, memelihara anaknya dari kesalahan masa depan.

Perhatikan orang2 yang tersiksa di masa tuanya oleh2 anak2nya dalam pernikahan, adalah kelurga yang sering bertengkar waktu anak2 kecil.

Maka kalau kita jatuh cinta, jatuh cintalah kepada pria/wanita yang akan memuliakan kita.

Cinta yang betul2 tidak bersyarat hanya ada dalam kemampuan Tuhan.

Kenapa ibunda kita itu paling mulia dalam kehidupan kita, karena kemampuan mencinta tanpa syarat itu diwariskan oleh Tuhan kepada ibunda kita.

Jika anda jatuh cinta dekatlah kepada wanita/pria yang jika anda jatuh cinta, anda tidak mungkin salah.

Memang kita selalu ada syarat dalam mencintai, tetapi kalau bisa sayaratnya karena kita ingin melihat diri kita sebagai pribadi yang mampu menicntai.

Karena cara terindah untuk dicintai adalah mencintai. Karena mencintai lebih penting daripada dicintai.

Cinta itu adalah salah satu dari sifat Tuhan yang maha mengasihi (rahman dan rahim), jadi kemungkinan cinta itu lebih dulu daripada akal.

Itu sebabnya cinta terkdang mengalahkan akal, tetapi akal yang terlatih akan berhati-hati dengan cinta. Karena cinta yang menggebu-gebu (romantic love) itu ada waktunya.

Sehingga jangan mengambil keputusan penting dalam emosi ekstrim (waktu marah, waktu sedih, waktu gembira, cemburu).

Maka berhati-hatilah dalam kondisi ekstrim itu terutama cinta, karena kesalahan memutuskan dalam perasaaan cinta itu berdampak panjang, ada tekanan sosial untuk anda tidak berpisah dalam pernikahan, ada gengsi untuk tidak berpisah walaupun salah memutuskan.

Lalu ada keturunan yang harus dipelihara; keutuhan, penghormatannya kepada orang tua, walaupun anda salah pilih.

Dalam cinta, apapun yang gila itu jadi wajar. Kita akan berprilaku diluar kewajaran kita, saat kita jatuh cinta.

Jadi tertawalah yang sedang aneh dalam cinta, atau gunakan kegilaan itu dalam membangun kehebatan kebersamaan kita.

Jangan pernah malu untuk memanggil sebutan kepada Istri/Suami dengan panggilan ’sayang’.

Ada pasangan yang mesra tanpa panggilan ’sayang’, tetapi mereka tidak mungkin tidak lebih mesra jika dibumbui dengan ungkapan2 kecintaan.

Dalam memutuskan yang benar; kalo lama, pasti salah. Cinta, memimpin negara, memimpin keluarga; meskipun alasannya memikirkan yang benar, kalau lama dan lambat pasti salah.

Karena cinta itu selalu tergesa-gesa. Untuk itu ada istilah kawin muda, kawin lari.

Cinta itu tidak bersyarat, mengabaikan semua peraturan, dan cinta itu selalu tergesa-gesa.

Tujuan dari cinta adalah untuk kebaikan yang dicintai. Sehingga dalam do’a kita adalah seperti ini: “Tuhan jika belahan jiwa itu telah dilahirkan, dan dia sekarang sudah Engkau muliakan prilakunnya; maka tugasku adalah memuliakan prilakuku, sehingga apabila suatu saat nanti kita dipertemukan, aku akan menjadi pemulia bagi kehidupannya.”

Ada peribahasa mengatakan, “kalau sakit, itu bukan cinta”. Tetapi terkadang sakit itu diperlukan, untuk memperdalam tanki penyimpanan, supaya menyerap semua penderitaan dan masalah; dan itu dihati.

Perhatikanlah, orang yang masa mudanya menderita, menjadi orang tua yang anggun. Anak2 yang berbahagia sejak kecil tidak punya masalah; sangat rentan kepada kekecewaan. Karena hatinya belum disiapkan untuk menampung kekecewaan hidup.

Untuk itu, jika anda sedang disakiti dalam cinta; terimalah dengan rasa syukur, bahwa itu adalah proses yang digunakan Tuhan untuk memperbesar kemampuan hati kita; dalam menyerap masalah.

Untuk memilih pasangan/calon pasangan kita, pertamakali cek apakah sesuai dengan kita; sesuai itu selalu yang menghasilkan kata “suka”.

Kita menjadi suka berpenampilan baik, kita menjadi suka berbicara yang baik, kita menjadi suka berprilaku baik, kita menjadi semakin suka beribadah; karena dia.

Tetapi jika sebaliknya, itu bukan dari Tuhan. Karena semua yang datang dari Tuhan; senang atau sedih, selalu mendatangkan kebaikan.

Tetapi tetaplah berserah, karena bisa jadi kita salah menilai, terutama jika kita sedang jatuh cinta. Karena cinta itu tidak masuk akal; jadi berhti-hatilah, tetapi pastikan kita suka kepada yang menaik-kan.

Sebetulnya jawaban dalam kehidupan ini sederhana, tetapi kita itu demikian menuntut gampangnya. Sehingga orang yang bertanya itu ingin diberitahu langsung, bukan hanya caranya damai, tetapi diberi kedamaian.

Karena sebetulnya, orang yang bertanya itu sebagian besar tidak bertanya petunjuk, tetapi minta persetujuan.

Hidup itu harusnya indah, jangan dikompleks-kan dengan mencari tahu caranya indah.

Langsung ikhlas menjadi pribadi yang tersenyum, pribadi yang mengutamakan kebahagiaan orang daripada diri sendiri dan takutlah menjadi sebab kesedihan orang. Dengan itu, anda berhak untuk dibahagiakan.

Cinta itu kita nilai terlalu tinggi bagi yang baru jatuh cinta. Jika cinta itu demikian hebat, mengapakah banyak pernikahan demikian dingin, penuh kesedihan dan penghianatan, dan kemudian pecah?.

Kalau cinta itu hebat, mengapakah tidak membuat suami istri saling berdebar-debar jika saling bersentuhan?.

Maka cinta itu terlau dibesar-besarkan. Cinta itu berlebihan bagi yang tidak mengerti, tetapi cinta itu menjadi penguat bagi orang yang memantaskan diri bagi kehidupan yang lebih baik.

Wanita itu akan sangat tersanjung, apabila anda menunjukan “kejanokoan anda”, “kepermadian anda”, “Kearjunaan anda”.

Keremajaan cinta itu adalah masalah keputusan. Perhatikan keluarga2 yang tidak pernah meremajakan cintanya, ia lebih cepat tua.

Cinta itu diturunkan untuk memuliakan kita, maka tuluslah. Banyak wanita yang rela melakukan apapun, jika mendengar dengan terbuka, bahwa suaminya mencintainya.

Bagi anda para suami, berterimakasihlah kepada pangan anda yang telah mau menua bersama anda, menghadiahkan anak2 dan cucu2 yang baik. Sampaikan kepadanya bahwa anda bersyukur sekali, telah diizinkan menjadi suaminya.

Orang yang tidak jatuh cinta, tidak akan pernah mengenali keindahan dan kekuatan dari cinta.

Cinta memungkinkan kita mengharapkan yang tidak mungkin. Cinta menjadikan kita percaya kepada yang tidak terlihat.

Cinta menjadikan diri kita ingin jadi lebih besar dari diri sendiri. Cinta itu sangat indah, saat kita memimpikan hal2 yang sebelumnya tidak mungkin dicapai.

Kita itu kalau jatuh cinta belajar untuk memproyeksikan/menempelkan harapan kepada orang dan kepada barang. Waktu kita mulai melihat kehidupan dengan sinar yang baik.

Karena sebagian orang yang mengeluh hari ini, adalah orang yang berdiri dibawah sinar yang salah; yang tidak melihat dirinya penuh hormat, yang tidak melihat dirinya jiwa kecintaan Tuhan, yang memiliki hak yang sama dengan siapapun untuk berhasil.

Maka jangan pernah takut jatuh cinta. dan pastikan kecintaan
anda itu sebagai jiwa kecintaan Tuhan.

Demikian resume singkat Mario Teguh Golden Ways, dengan topik “Jika Tidak Gila, Bukan Cinta“, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi semuanya.

Mohon maaf atas segala kekurangan dalam teknik penulisan rangkuman ini. Jika didapati kekeliruan, suatu kebahagiaan bagi kami, jika sahabat meluangkan waktu untuk mengoreksinya.

Terimakasih Kepada Pak Mario Teguh atas ilmu-ilmu yang disampaikannya, semoga Allah SWT memuliakan beliau dan keluarganya. Amin.

Terimakasih juga kepada para sahabat, yang selalu setia mengunjungi blog sederhana ini. Juga terimakasih yang berkenan berlangganan email dari blog kami. Semoga kita semua bisa meningkatkan pribadi kita, untuk menjadi lebih baik lagi dan menjadi bagian dari bangsa yang bermartabat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar